hanya ingin berbagi ilmu..agar kita lebih dekat dengan Dzat Yang Maha Perkasa melalui mushaf suciNya.. semoga bermanfa'at ! aamiin :)


Pernahkah kalian sakit? Tentu saja pernah karena kita memang manusia biasa yang lemah. Nah, ketika kita sakit tentunya kita sangat mengharapakan untuk sembuh,  betul? Kemudian ikhtiar kita yakni dengan membeli obat. Setelah membeli obat apakah kita membiarkan obat itu? Tentu saja tidak. Setelah itu pasti kita membaca petunjuk pemakaiannya dengan sungguh Karena kesalahan membaca berakibat fatal. Setelah membaca petunjuknya, apakah kita tidak melaksanakan petunjuk itu? Tentu saja melaksanakannya. Dengan melaksankan sesuai petunjuk yang tertera dan melakukannya dengan rutin sampai penyakit kita sembuh.


Kawan… begitu juga dengan Al-quran.

Kita tentunya sering merasa lengah, kesal, sampai hampir patah semangat dalam hidup. Semua itu adalah penyakit hati dan obatnya adalah Al-quran. Lantas, apakah dengan memilki Al-quran saja penyakit itu akan sembuh? Tentu saja tidak, yang kita lakukan yakni membacanya dan menghayati maknanya, kemudian mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Dan yang terpenting adalah melakukannya dengan penuh keikhlasan dan keistiqomahan. insyaAllah jika hal itu sudah kita sadari maka hidup kita akan jauh dari penyakit-penyakit hati sehingga hidup terasa tentram, damai dan indah kawan.. dan fungsi al-quran sebagai Asy-syifa’pun insyaAllah akan terasa...:)



Surat Al-Waqi’ah adalah salah satu surat Al-Quran yang dikenal sebagai surat penuh berkah dan memiliki banyak khasiat dan keutamaan yang besar. Oleh karenanya, sebagian kaum muslimin bersemangat menjadikan surat Al-Waqi’ah sebagai surat primadona dan favorit yang dibaca secara rutin pada setiap hari dan malam.
Surat Al Waqiah merupakan surat ke 56 pada juz ke 27 terdiri atas 96 ayat, banyak hadist yang menyatakan keutamaan membaca dan mendengarkan surat al Waqiah ini antara lain :
- Ubay bin ka’b berkata bahwa Rasullulah saw bersabda:” barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah, ia akan dicatat tidak tergolong pada orang-orang yang lalai.”

- Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa Rasullulah saw bersabda”barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah,ia tidak akan tertimpa oleh kefakiran selamanya”

- Imam Ja’far Ash- Shadiq berkata :”barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah pada malam jum’at ,ia akan dicintai oleh Allah, dicintai oleh manusia,tidak melihat kesengsaraan, kefakiran,kebutuhan,dan penyakit dunia,surat ini adalah bagian dari sahabatAmirul Mukimin (sa) yang bagi beliau memiliki keistimewan yang tidak tertandingi oleh yang lain.”

- Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa)berkata: “barang siapa yang merindukan surga dan sifatnya, maka bacalahsurat Al-Waqi’ah; dan barang siapa yang ingin melihat sifat neraka,maka bacalah surat As-Sajadah.”

- Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:”barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah sebelum tidur,ia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan wajahnya seperti bulan purnama.”

Surat Al Waqiah terdiri atas  9  bagian utama yaitu :

Bagian pertama ayat 1 – 6
 menceritakan tentang dahsyatnya peristiwa kiamat, ketika bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat dan gunung dihancurkan hingga menhjadi debu yang beterbangan
Bagian kedua ayat 7 – 14 menceritakan bahwa manusia dihari berbangkit akan terbagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu golongan kanan, golongan kiri dan al muqorrobun (orang yang dekat disisi Allah). Golongan al muqarrobun ini sebagian besar orang dahulu dan sebagian kecil orang diakhir zaman.
Bagian ketiga ayat 15 – 26 menceritakan tentang berbagai kenikmatan yang didapat oleh golongan al muqarrobun , mereka duduk diatas dipan yang bertahtakan emas dan berlian, dikelilingi para bidadari yang membawa gelas dan cerek berisi minuman dari mata air ditaman syurga. Mereka tidak pernah mabuk meminum minuman syurga, meraka mendapat buah buahan dan daging burung , serta didampingi bidadari yang bermata jeli bagai mutiara tersimpan rapih.
Bagian keempat  ayat 27 – 40 menceritakan tentang berbagai nikmat yang didapat oleh goloingan kanan. Mereka berada ditengah kebun dan taman serta mata air dengan  buah buahan berlimpah beraneka maca ragam. Mereka didampingi gadis jelita sebaya umur yang diciptakan khusus bagi mereka. Golongan kanan ini sama banyak antara orang dahulu dan orang diakhr zaman.
Bagian ke lima ayat 41 – 56 menceritakan tentang azab dan siksa yang dialami oleh golongan kiri, mereka berada ditengah naungan asap hitam yang meniupkan angin yang amat panas.  Mereka memenuhi perut mereka dengan makanan dari pohon zaqqum, mereka minum air mendidih bagai untuk yang kehausan, sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan selama hidup didunia.
Bagian ke enam ayat 57 – 62 , menceritakan tentang proses penciptaan manusia dari setetes nutfah. Allah telah menetapkan kematian diantar manusia dan kelak akan menghidupkannya kembali. Allah kuasa menghidupak dan memataikan manusia , dan Dia kuasa untuk menghidupkan kembali dihari berbangkit kelak.
Bagian ke tujuh  ayat 63 – 74 , menceritakan tentang bagaimana Allah menumbuhkan tanam tanaman, menurunkan hujan, dan menciptakan api untuk keperluan manusia. Allah memerintakan agar manusia memikirkan dan mensyukuri  semua itu serta bertasbih mensucikan namanya yang maha agung.
Bagian ke delapan ayat 75 – 82 , menceritakan tentang keutamaan kitab Al Qur’an yang diturunkan dari Allah tuhan sekalian alam. Tidak ada yang menyentuh Al Qur’an itu melainkan orang yang disucikan.
Bagian ke sembilan ayat 83 – 96 , menceritakan proses sakratul maut, dan Allah menyatakan jika manusia  benar benar kuasa mengapa ia tidak menahan ruh itu ketika ia keluar dari tubuh manusia. Alllah juga menceritakan tentang  keadaan ruh orang yang dekat padanya (almuqarrobun) , golongan kanan dan golongan kiri. Semua yang disampaikan dalam qur’an ini adalah suatu yang pasti , karena iotu allah mengingatkan agar kita semua bertasbih mensucikian nama allah yang agung. 
Biasakanlah membaca atau mendengarkan  surat Al Waqiah ini setiap hari baik dalam shalat maupun diluar shalat. Ini adalah surat yang memotifasi kita untuk berjuang meraih kehidupan yang mulai di kampung akhirat kelak .Memahami ayat ini akan memberi wawasan pada kita tentang kehidupan dunia, peristiwa kiamat, tiga golongan manusia dihari berbangkit, berbagai nikmat bagi golongan kanan dan al muqarobun, azab yang meninmpa golongan kiri, kemuliaan Qur’an dan proses sakratul maut. Mudah mudahan dengan sering mendengar dan membaca surat al Waqiah ini kita akan termotivasi untuk meraih derajat Al Muqarrobun , yaitu golongan yang dekat dan dicintai Allah.
Subhanallah, ulasan diatas menerangkan kepada kita betapa besar ganjaran yang diberikan Allah bagi orang yang mau membaca surat al-waqi’ah. Namun, masih saja terasa berat melakukannya termasuk diri saya sendiri. Ulasan ini saya sampaikan dengan harapan semoga banyak yang termotivasi untuk semangat membaca surat al-waqi’ah. Sebenarnya semua surat dalam al-qur’an adalah baik untuk dibaca dan tentunya memiliki manfaat dan khasiat tersendiri, tak hanya surat al-waqi’ah saja. Yang terpenting kita dapat mengistiqamahkan membaca al-quran setiap waktu. Dan perlu digaris bawahi bahwasannya membaca surat al-waqi’ah ini akan terasa manfaatnya ketika kita menghayati makna setiap ayatnya. Karena disana dipaparkan mengenai dahsyatnya peristiwa hari kiamat kelak beserta hari kebangiktan.

Sejak diturunkan, Al-Qur’an senantiasa menjadi rujukan utama umat Islam dalam mengarungi bahtera kehidupan. Di hati mereka, Al-Qur’an adalah cahaya penerang jalan hidup menuju ridla Allah. Kenyataan ini dibuktikan oleh antusiasme umat Islam untuk menghafalnya. Atau, minimal membaca dan merenungi maknanya setiap saat.

Rasulullah saw selalu mengajak para sahabat untuk menghafal Al-Qur’an agar hati mereka tidak kosong dari ayat-ayat Al-Qur’an. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas beliau bersabda, “Orang yang tidak mempunyai hafalan Al-Qur’an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh.”
Perhatian yang tinggi terhadap keistimewaan menghafal Al-Qur’an ditunjukkan saat Rasulullah menetapkan laki-laki muda sebagai ketua rombongan karena hafal beberapa surat dan surat Al-Baqarah, kemudian salah seorang yang terhormat di antara mereka berkata, “Demi Allah aku tidak mempelajari dan menghafal surat Al-Baqarah karena aku takut tidak dapat menjalankan isinya.”
Mendengar komentar itu Rasulullah saw bersabda, “Pelajarilah Al-Qur’an dan bacalah. Sesungguhnya perumpamaan orang yang mempelajari Al-Qur’an dan membacanya adalah seperti tempat air penuh dengan minyak wangi misik, harumnya menyebar ke mana-mana. Dan barang siapa yang mempelajarinya kemudian ia tidur dan di dalam hatinya terdapat hafalan Al-Qur’an adalah seperti tempat air yang tertutup dan berisi minyak wangi misik.” (HR Tirmidzi)

Subhanallâh. Betapa kaya hati orang para penghafal Al-Qur’an. Betapa mulia mereka. Tubuh dan jiwa mereka senantiasa menebarkan bau surga bagi lingkungan sekitarnya. Pastilah bahwa mereka adalah orang-orang suci yang selalu dipelihara Allah. Pendek kata, penghafal Al-Qur’an senantiasa mendapatkan tempat terhormat di dunia maupun di akhirat kelak.
Hal itu selaras dengan sabda Rasulullah saw, “Penghafal Al-Qur’an akan datang pada hari kiamat, kemudian Al-Qur’an akan berkata, ‘Wahai Tuhanku pakaikanlah pakaian untuknya,’ Kemudian orang itu dipakaikan mahkota karomah (kehormatan) Al-Qur’an kembali meminta, ‘Wahai Tuhanku tambahkanlah,’ Lalu orang itu dipakaikan jubah karomah. Kemudian Al-Qur’an memohon lagi, ‘Wahai Tuhanku, ridailah dia,’ Allah swt pun meridlaiya. Dan diperintahkan kepada orang itu, ‘Bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga). Allah swt menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan.” (HR Baihaqi)

Balasan Allah di akhirat bukan hanya bagi penghafal Al-Qur’an, namun juga bagi kedua orang tuanya, dan ia dapat memberikan sinarnya itu kepadanya dengan berkah Al-Qur’an.
Dari Buraidah, Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, ‘Mengapa kami dipakaikan jubah ini?’ Dijawab, ‘Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur’an.” (HR Abu Daud)

Kedua orang tua itu mendapatkan kemuliaan karena mengarahkan anaknya untuk menghafal dan mempelajari Al-Qur’an sejak kecil. Mendidik anak agar mencintai Al-Qur’an berarti upaya mengantarkan mereka meraih gerbang kesuksesan hidup, baik di dunia maupun di akhirat.
Semoga ulasan ini dapat memotivasi kita untuk menjadi penjaga wahyuNya. Karena sejatinya semua manusia punya bakat untuk menghafal, tinggal bagaimana kita menjalankan amanah itu. Ketika kita dalam keadaan sakaratul maut pun berarti kala itu kita masih ada kesempatan untuk menghafal kalamNya yang suci itu.


Sumber: https://majalahqalam.wordpress.com/kolom/tausiyah/janji-allah-bagi-penghafal-qur%E2%80%99an/




Sore itu..
Kala mentari akan kembali ke peraduannya
Gemercik air mulai terdengar
Sucikan hati
Bersihkan jiwa

Sore itu..
Berjajar rapi
Para santri
Menunggu rawuhnya sang kyai
Tuk bersama menghadap Ilahi
Dalam heningnya waktu ashar

Sore itu…
Telah usai rangkaian do’a
Antara takbir hingga salam
Berlanjut lantunan dzikir
Memuji Rabbi

Sore itu…
Terdengar bergantian
Lantunan tilawah quran
Dari lisan para santri
Memfasihkan bacaan
Pada sang kyai

ta'aruf yuk!