Dalam Al-Qur’an banyak yang menyinggung masalah ASI.
Salah duanya yakni ayat dibawah ini:
Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (istri-istri yang sudah ditalak) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak) mu untukmu, maka berikanlah kepada mereka upahnya; dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu), dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya. (an-nisa’:65)
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma´ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Al baqoroh:233)
Hal ini membuktikan pentingnya memberi ASI bagi si
Bayi. Sungguh, dibalik Allah menciptakan sesuatu kemudian memerintahkannya
kepada kita selalu ada manfaat yang luar biasa. Berikut adalah paparan singkat
tentang manfaat ASI bagi si Anak dan si Ibu dalam kesehatan.
Manfaat ASI untuk Bayi

Kolostrum, cairan pra-susu yang diproduksi ibu di tahap akhir kehamilan hingga beberapa hari pasca kelahiran, kaya akan senyawa imunoglobin A (IgA). Senyawa ini mampu membentuk lapisan pelindung di membran mukosa pada usus, hidung, dan tenggorokan bayi untuk melawan berbagai penyakit. IgA juga diproduksi secara spesifik sesuai respon tubuh ibu terhadap virus dan bakteri patogen tertentu sehingga sangat sesuai dengan kondisi bayi.
Ibu yang melahirkan secara prematur pun memproduksi
ASI khusus yang cocok untuk sang bayi. Susu ini mengandung komposisi mirip
dengan kolostrum yang dapat meningkatkan daya tahan tubuhnya, terutama pada 1
bulan pertama setelah melahirkan.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tingkat kejadian
gangguan pernafasan bawah, virus perut, diare, infeksi telinga, dan meningitis
lebih rendah pada bayi yang diberi ASI. Begitu pula dengan diabetes tipe 1, tipe
2, hipertensi, kolesterol tinggi, radang usus besar, dan kanker.
Melindungi bayi dari alergi dan asma
Lapisan pelindung yang dibentuk IgA juga bermanfaat untuk mencegah reaksi alergi pada bayi. Tanpa lapisan tersebut, peradangan dapat terbentuk dan melemahkan dinding usus. Akibatnya, protein yang tak tercerna dapat menimbulkan alergi dan masalah kesehatan lainnya.
Lapisan pelindung yang dibentuk IgA juga bermanfaat untuk mencegah reaksi alergi pada bayi. Tanpa lapisan tersebut, peradangan dapat terbentuk dan melemahkan dinding usus. Akibatnya, protein yang tak tercerna dapat menimbulkan alergi dan masalah kesehatan lainnya.
ASI juga lebih mudah dicerna oleh bayi dibandingkan
susu formula karena mengandung enzim yang membantu proses pencernaan. Meski
kandungan protein ASI lebih rendah daripada susu sapi, seluruh protein dalam
ASI dapat dicerna oleh bayi. Sedangkan sekitar setengah protein dalam susu sapi
akan terbuang dan berpotensi menimbulkan alergi. Bayi yang diberi susu formula
pun berpotensi lebih tinggi untuk menderita alergi dan asma.
Mencegah gangguan penglihatan
Studi di Bangladesh mengungkap bahwa ASI sangat penting bagi perkembangan visual anak. Pemberian ASI eksklusif dapat melindungi anak usia pra sekolah dari rabun ayam. Pasalnya, ASI merupakan sumber utama vitamin A dalam 24 bulan kehidupan anak sehingga diperlukan untuk mengoptimalkan penglihatannya. ASI juga memiliki antibiotik alami yang dapat melawan infeksi mata.
Studi di Bangladesh mengungkap bahwa ASI sangat penting bagi perkembangan visual anak. Pemberian ASI eksklusif dapat melindungi anak usia pra sekolah dari rabun ayam. Pasalnya, ASI merupakan sumber utama vitamin A dalam 24 bulan kehidupan anak sehingga diperlukan untuk mengoptimalkan penglihatannya. ASI juga memiliki antibiotik alami yang dapat melawan infeksi mata.
Meningkatkan kecerdasan bayi
Banyak penelitian menunjukkan kaitan antara pemberian ASI dan perkembangan fungsi kognitif anak. Salah satunya, lebih dari 17 ribu bayi diikuti perkembangannya dari lahir hingga berusia 6,5 tahun. Bayi yang diberi ASI eksklusif dan masih disusui setelahnya memiliki peningkatan perkembangan kognitif yang lebih signifikan dilihat dari hasil tes IQ dan tes intelegensi lainnya.
Banyak penelitian menunjukkan kaitan antara pemberian ASI dan perkembangan fungsi kognitif anak. Salah satunya, lebih dari 17 ribu bayi diikuti perkembangannya dari lahir hingga berusia 6,5 tahun. Bayi yang diberi ASI eksklusif dan masih disusui setelahnya memiliki peningkatan perkembangan kognitif yang lebih signifikan dilihat dari hasil tes IQ dan tes intelegensi lainnya.
Bayi prematur dengan berat badan sangat rendah yang
segera disusui dengan ASI juga mengalami peningkatan perkembangan mental di
usia 18 bulan dibandingkan bayi prematur lain. Hasil lebih tinggi mereka
dapatkan dalam tes lanjutan di usia 30 bulan. Mereka pun cenderung lebih jarang
masuk rumah sakit lagi karena infeksi pernafasan.
Ikatan emosional antara ibu dan bayi saat menyusui
dianggap berkontribusi dalam meningkatkan kecerdasan otak tersebut. Namun
kandungan asam lemak dalam ASI-lah yang diduga memainkan peranan terpenting.
Mencegah obesitas pada anak
Pemberian ASI dianggap sebagai salah satu cara yang tepat untuk mengurangi risiko obesitas saat anak berajak remaja dan dewasa. Diungkap oleh American Academy of Pediatric, efek paling kuat diperoleh anak yang mendapatkan ASI eksklusif. Semakin lama bayi disusui, semakin kuat efek tersebut.
Pemberian ASI dianggap sebagai salah satu cara yang tepat untuk mengurangi risiko obesitas saat anak berajak remaja dan dewasa. Diungkap oleh American Academy of Pediatric, efek paling kuat diperoleh anak yang mendapatkan ASI eksklusif. Semakin lama bayi disusui, semakin kuat efek tersebut.
Para ahli melakukan analisis dari 17 penelitian yang
diterbitkan dalam “American Journal of Epidemiology” dan menyimpulkan beberapa
alasan di balik kaitan ini. Pertama, bayi yang disusui memiliki pola makan
lebih sehat karena rasa lapar mereka terpuaskan saat kecil.
Kedua, ASI memiliki insulin lebih rendah yang dapat
menstimulasi pembentukan lemak dibandingkan susu formula. ASI juga mengandung
lebih banyak leptin, hormon yang diyakini dapat mengatur nafsu makan dan lemak.
Berat badan bayi dengan susu formula pun cenderung meningkat lebih banyak di
minggu pertamanya setelah dilahirkan dibandingkan bayi yang diberi ASI.
Menurunkan risiko sindrom kematian mendadak pada bayi
Sindrom kematian mendadak pada bayi (Inggris: SIDS) merupakan salah satu hal yang sangat ditakuti para orang tua. Berbagai penelitian dilakukan untuk menyelidiki sindrom yang umumnya menyerang bayi di bawah usia 1 tahun ini. Meski belum diketahui secara pasti penyebabnya, pusat Disease Control and Prevention America menyarankan pemberian ASI untuk menurunkan risiko SIDS.
Sindrom kematian mendadak pada bayi (Inggris: SIDS) merupakan salah satu hal yang sangat ditakuti para orang tua. Berbagai penelitian dilakukan untuk menyelidiki sindrom yang umumnya menyerang bayi di bawah usia 1 tahun ini. Meski belum diketahui secara pasti penyebabnya, pusat Disease Control and Prevention America menyarankan pemberian ASI untuk menurunkan risiko SIDS.
Penelitian berskala besar di Jerman tahun 2009 lalu
juga menyarankan hal yang sama. Para ahli mengatakan bahwa pemberian ASI, baik
eksklusif maupun tidak, berkaitan dengan rendahnya kejadian SIDS. Mereka
menyimpulkan bahwa pemberian ASI eksklusif di usia 1 bulan dapat menurunkan
risiko SIDS hingga setengahnya. Sedangkan National Institute of Environmental
Health Science mengatakan bahwa risiko kematian bayi yang diberi ASI di umur 28
hari – 1 tahun lebih rendah 20% daripada mereka yang tidak.
Manfaat Menyusui untuk Ibu
Menurunkan risiko stress dan depresi Ibu pasca
melahirkan
Dari kajian yang dilakukan pada 9 ribu abstrak lebih, NIEHS menyimpulkan bahwa wanita yang tidak memberikan ASI atau berhenti menyusui lebih awal memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita depresi pasca melahirkan. Pasalnya, menyusui dapat merangsang pelepasan hormon prolaktin dan oksitosin yang berperan dalam relaksasi.
Dari kajian yang dilakukan pada 9 ribu abstrak lebih, NIEHS menyimpulkan bahwa wanita yang tidak memberikan ASI atau berhenti menyusui lebih awal memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita depresi pasca melahirkan. Pasalnya, menyusui dapat merangsang pelepasan hormon prolaktin dan oksitosin yang berperan dalam relaksasi.
Wanita menyusui memiliki kadar oksitosin sebesar 50%,
sedangkan wanita yang memberikan susu formula hanya memiliki 8%. Tekanan darah
mereka pun lebih rendah saat diajak berbicara tentang masalah pribadi yang
membuat mereka tertekan. Oksitosin juga membantu pelepasan ASI dan kontraksi
uterus sehingga risiko pendarahan pasca melahirkan lebih rendah.
Menurunkan risiko kanker
Penelitian menunjukkan jika menyusui selama 4 hingga 12 bulan diduga dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara sebanyak 11%. Jumlah ini meningkat hingga 25% pada ibu yang menyusui selama 24 bulan. Belum diketahui faktor pasti dibalik perlindungan ini, namun diduga karena adanya perubahan struktural di jaringan payudara saat menyusui dan penekanan jumlah estrogen yang diproduksi tubuh oleh laktasi. Penekanan estrogen ini juga diperkirakan terkait dengan penurunan risiko kanker ovarium.
Penelitian menunjukkan jika menyusui selama 4 hingga 12 bulan diduga dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara sebanyak 11%. Jumlah ini meningkat hingga 25% pada ibu yang menyusui selama 24 bulan. Belum diketahui faktor pasti dibalik perlindungan ini, namun diduga karena adanya perubahan struktural di jaringan payudara saat menyusui dan penekanan jumlah estrogen yang diproduksi tubuh oleh laktasi. Penekanan estrogen ini juga diperkirakan terkait dengan penurunan risiko kanker ovarium.
Bayi perempuan yang diberi susu formula pun memiliki
risiko kanker payudara lebih besar saat mereka dewasa. Angkanya bahkan terpaut
25% dari bayi yang diberi ASI baik untuk kanker payudara premenopause maupun
pasca menopause.
Membakar kalori lebih banyak
Menyusui membantu ibu menurunkan berat badannya lebih cepat pasca melahirkan. Diperkirakan ada 500 kalori tambahan yang terbakar setiap harinya saat Anda menyusui. Ibu yang memberikan ASI baik eksklusif maupun tidak mengalami penurunan lingkar pinggul dan berat badan secara signifikan 1 bulan setelah melahirkan dibandingkan ibu yang hanya memberikan susu formula.
Menyusui membantu ibu menurunkan berat badannya lebih cepat pasca melahirkan. Diperkirakan ada 500 kalori tambahan yang terbakar setiap harinya saat Anda menyusui. Ibu yang memberikan ASI baik eksklusif maupun tidak mengalami penurunan lingkar pinggul dan berat badan secara signifikan 1 bulan setelah melahirkan dibandingkan ibu yang hanya memberikan susu formula.
Anda pun tak perlu khawatir menyusui akan membuat
payudara kendor. Karena banyak dokter bedah plastik sepakat bahwa faktor usia,
gravitasi, genetik, berat badan, dan gaya hiduplah yang lebih berpengaruh
dibandingkan menyusui.
Alat kontrasepsi alami
Pemberian ASI eksklusif bisa menjadi metode kontrasepsi alami selain sistem kalender. Namun sang ibu harus aktif menyusui selama setidaknya 1 jam sehari selama 6 bulan dan tidak memberikan makanan tambahan apapun. Jika masing-masing periode menyusui berlangsung selama 10 menit, maka ibu harus memberikan ASI sebanyak 6 kali sehari. Saat ibu sering menyusui, tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon prolaktin. Hormon ini mampu menekan ovulasi sehingga dapat menunda masa subur.
Pemberian ASI eksklusif bisa menjadi metode kontrasepsi alami selain sistem kalender. Namun sang ibu harus aktif menyusui selama setidaknya 1 jam sehari selama 6 bulan dan tidak memberikan makanan tambahan apapun. Jika masing-masing periode menyusui berlangsung selama 10 menit, maka ibu harus memberikan ASI sebanyak 6 kali sehari. Saat ibu sering menyusui, tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon prolaktin. Hormon ini mampu menekan ovulasi sehingga dapat menunda masa subur.
Semoga dengan ulasan ini dapat menambah rasa syukur
kita bertambah. Dan meyakini keagungan Allah kemudian yakin bahwa setiap yang
diciptakan Allah pasti ada manfaatnya. Dan tentunya membuktikan bahwa Al-Qur’an
lebih modern daripada pemikiran orang-orang modern. Karena Al-Qur’an menyimpan
banyak hal yang belum diketahui manusia pada umumnya.
0 komentar:
Posting Komentar